Foto Pelatihan Menulis Berita

Berita dari Tangan Pemuda: Pemuda Demokrat Indonesia Lombok Tengah Gandeng Suluh Tastura Bangun Kultur Menulis di Desa

Lombok Tengah (NTB), Suluhtastura.id – Suasana berbeda terasa di Desa Durian, Kecamatan Janapria, Kabupaten Lombok Tengah, pada Sabtu (31/5/2025). Pemuda berkumpul bukan untuk kegiatan hiburan, melainkan belajar teknik menulis berita dalam sebuah pelatihan bertajuk “Pelatihan Penulisan Artikel Berita bersama Media Suluh Tastura”.

Kegiatan yang digagas oleh Pemuda Demokrat Indonesia Lombok Tengah bersama Media Suluh Tastura ini merupakan bagian dari gerakan membangun budaya literasi dan jurnalisme warga di tingkat desa. Para peserta merupakan pemuda dan penulis lokal yang tergabung dalam Pemuda Demokrat Indonesia Lombok Tengah dan komunitas Suluh Tastura maupun simpatisan yang memiliki minat di bidang jurnalistik.

Pelatihan ini menghadirkan narasumber Makbullah, S.Pd, yang sudah lama berkecimpung dalam dunia pendidikan dan kepenulisan. Dalam sesi penyampaian materi, Makbullah menekankan pentingnya pemuda desa memahami cara menyusun berita yang baik dan benar, terutama dengan kaidah 5W + 1H serta etika jurnalistik.

“Menulis berita bukan hanya soal menyusun kata-kata, tapi juga tentang menyampaikan kebenaran dengan tanggung jawab. Jurnalis adalah penjaga informasi yang sehat di masyarakat,” ujar Makbullah.

Acara ini juga dihadiri oleh Bung Hartawan, S.Pd, selaku Ketua Bidang Media dan Publikasi Pemuda Demokrat Indonesia Kabupaten Lombok Tengah, yang memberikan dukungan penuh atas inisiatif ini. Ia menyebut kegiatan ini sebagai wujud nyata peran pemuda dalam mengawal keterbukaan informasi dan menyuarakan kehidupan masyarakat desa.

“Kami mengapresiasi langkah Media Suluh Tastura sebagai bagian dari media dan alat perjuangan teman-teman marhaenis di kabupaten Lombok Tengah dalam memberikan ruang belajar kepada anak muda. Ini bagian dari upaya mencetak jurnalis warga yang peka, kritis, dan produktif, pemuda pejuang pemikir-pemikir pejuang,” ungkap Bung Hartawan.

Antusiasme peserta sangat terasa selama pelatihan berlangsung. Selain menerima materi, mereka juga langsung mempraktikkan cara membuat lead berita, menyusun paragraf yang informatif, serta mengidentifikasi unsur-unsur penting dalam suatu peristiwa.

Salah satu peserta, Abdul Kudus, mengaku bahwa pelatihan ini sangat membantu dirinya dan teman-teman yang sedang belajar menjadi penulis berita di lapangan.

“Pelatihan-pelatihan semacam ini sangat penting dalam rangka mempermudah teman-teman menulis fakta berita di lapangan. Kami jadi tahu bagaimana menyusun informasi dengan benar dan menarik,” tuturnya.

Kami berharap kegiatan ini menjadi awal yang baik dalam membangun kultur menulis yang kuat di desa. Ke depan, kami berharap pelatihan serupa akan digelar secara berkala, menyasar lebih banyak pemuda dan komunitas yang ingin berkontribusi melalui media, Ujar Bung Kudus.

Dengan semangat menulis dan menyampaikan realitas desa dari sudut pandang warga sendiri, kegiatan ini membuktikan bahwa berita tak melulu harus datang dari kota – tapi juga bisa lahir dari tangan-tangan pemuda desa yang peduli, peka, dan bertanggung jawab. (ST-04)