Massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Desa Bujak pada saat melakukan aksi di depan Kantor Desa Bujak

Aliansi Peduli Masyarakat Desa Bujak Gelar Aksi Damai Tuntut Transparansi Dana Desa

Desa Bujak Lombok Tengah (NTB), Suluhtastura.id– Sejumlah elemen masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Peduli Masyarakat Desa Bujak menggelar aksi damai di Kantor Desa Bujak pada Kamis, 10 April 2025, mulai pukul 09.30 WITA. Aksi yang berlangsung tertib dan kondusif ini bertujuan untuk menuntut Kepala Desa Bujak agar melakukan transparansi dalam pengelolaan Dana Desa. (10/04/2025)


Jaswadi Tahir selaku koordinator umum aksi mengungkapkan bahawa sejumlah temuan yang mencurigakan terkait pengelolaan dana desa yang diduga diselewengkan oleh Kepala Desa beserta jajaran pemerintah desa. 


Salah satu isu utama yang disoroti adalah pembangunan jalan usaha tani di Dusun Sape yang dimulai pada tahun 2024 namun hingga saat ini belum selesai. 



"Selain itu kami juga menduga beberapa kegiatan pembinaan kemasyarakatan yang tercantum dalam Laporan Realisasi APBDES juga tidak sesuai dengan kondisi nyata di lapangan, bahkan terindikasi sebagai laporan fiktif", tegasnya.


Pihaknya juga menuntut agar Kepala Desa Bujak membuka secara transparan pengelolaan Dana Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). 



"Sejak tahun 2018 hingga 2025, pengelolaan BUMDES dianggap tidak jelas, terutama terkait dengan unit usaha simpan pinjam yang belum menunjukkan progres yang signifikan oleh sebab itu kami menuntut tranparansi pengelolaan dana BUMDES", ungkap Jaswadi.


Jaswadi mengatakan bahwa pihaknya juga menduga perputaran dana BUMDES hanya melibatkan segelintir orang dan tidak disertai laporan pertanggungjawaban yang jelas.


Massa aksi memberi ultimatum selama satu bulan kepada Kepala Desa Bujak untuk memperbaiki kinerjanya, apabila tidak membuahkan hasil yang lebih baik maka akan ada aksi kedua dengan jumlah massa yang lebih besar.



"Apabila dalam waktu satu bulan tidak ada progres yang berarti, maka kami akan kembali menggeruduk Kantor Desa dengan jumlah massa yang lebih besar serta menuntut agar Kepala Desa Bujak mundur dari jabatannya", tutup Jaswadi. (ST-03)